Minggu, 22 Juli 2012

DUSUN JAMBU AWALI HIJRAHKU KE INDONESIA

Sekilas tidak ada yang aneh dari nama Kampung tersebut. Namun ketika kita berkunjung ke kampung tersebut akan nampak sebuah perkampungan yang berada di ujung Timur Kabupaten Subang tepatnya di kecamatan Cipunagara suasana gersang  yang diakibatkan kurangnya pohon-pohon besar dan suhu rata-rata diatas 36 derajat celicius. Bagi daerah  yang berada di Pulau Jawa seharusnya   perkampungan tersebut memperoleh fasilitas pembangunan seperti di daerah-daerah lain pada umumnya. Namun ironisnya pembangunan kurang terasa. Pengerasan jalan hanya satu kali dilakukan itupun sudah hancur tidak berbekas. Pada saat daerah lain memperoleh perbaikan jalan dengan pengaspalan, maka daerah ini hanya memperoleh jatah sirtu ( Baca pasir dan batu). Bisa dibayangkan ketika mobil atau motor  melaju maka debu dari jalan sirtu tersebut  akan menutupi pandangan pengendara yang berada di belakangnya. Memang sungguh disayangkan  daerah yang sebetulnya menurut pandangan penulis  potensial  untuk dikembangkan menjadi daerah penghasil padi dan mangga  ahirnya ditinggalkan oleh sebagian masyarakatnya untuk mengais rejeki ke daerah lain. 
Kalau pembaca singgah di Depok atau berkunjung ke Depok atau bahkan tempat tinggalnya di Depok akan menjumpai  beberapa pedagang nasi goreng yang berasal dari daerah Jambu.  Bahkan yang di Bekasi dan Jakarta akan bertemu dengan pedagang mainan keliling yang juga berasal dari dusun Jambu, begitupun dibeberapa proyek kita juga akan menjumpai  tukang-tukang bangunan  yang mungkin diantaranya berasal dari daerah ini. Begitulah pada ahirnya Kampung Jambu ditinggalkan sebagian  warganya untuk mencari rejeki di perantauan. bisa dibayangkan kampung ini sepi karena yang ada  hanya orang-orang tua dan anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya ke Kota lain serta beberapa keluarga yang tetap bertahan  menggarap  sawah tadah hujan ( Bersawah apabila musim hujan saja).
Melihat kondisi di atas tidak salah rasanya kalau kampung ini seolah terlupakan. Mungkin karena jarak ke kota kabupaten subang  terlalu jauh 26Km, melewati perkebunan kebun tebu Manyingsal  seolah-olah kampung ini lenyap dari peta kabupaten subang terisolir bahkan mungkin para pejabat di atas ada yang tidak tahu bahwa 7 Km di ujung timur kecamatan Cipunagara ada sebuah kampung yang saat ini mendambakan sebuah jalan yang layak untuk dilalui  dengan nyaman tidak berdebu dan tidak berlubang  apabila musim hujan. Keinginan hanya tinggal keinginan tapi kenyataan sepertinya jauh dari harapan. Seandainya saja para pembaca dan Petinggi Kabupaten Subang atau Propinsi Jawa Barat  bisa merasakan kegelisahan  penulis mungkin akan berpikiran sama, Dusun Jambu berada Di Jawa Barat, Propinsi paling dekat dengan pemerintahan pusat, dan juga Kabupeten Subang daerah  yang berbatasan dengan Ibu kota Propinsi rasanya tidak layak memiliki jalan yang masih  berdebu. 

SUMBER : http://ummighia.blogspot.com/2011/09/dusun-jambu-kampung-yang-terlupakan.html